Pihak berwajib di China menahan 12 tersangka yang diduga terlibat dalam ledakan besar yang terjadi di Pelabuhan Tianjin beberapa waktu lalu. Seperti diberitakan laman Xinhua, Kamis (27/8/2015), satu dari 12 tersangka yang ditangkap adalah Ketua dan Wakil Ketua Tianjin International Ruihai Logistik Co Ltd, serta seorang karyawan yang bekerja di perusahaan evaluasi keselamatan.
Diduga sang karyawan secara ilegal membantu meloloskan Ruihai Logostic memperoleh izin evaluasi keamanan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Selain itu, General Manager dan Wakil Manager dari Ruihai Logistic kenakan tahanan rumah.
Pihak berwajib menyatakan, para tersangka diduga menyimpan secara ilegal bahan berbahaya. Pihak berwajib juga menyatakan sejumlah departemen daerah turut bertanggung jawab atas ledakan yang menewaskan kurang lebih 139 orang itu.
Selain itu, pihak berwajib juga menemukan fakta bahwa personil Bea Cukai pelabuhan Tianjin telah menyalahi aturan dan tidak bertanggung jawab dalam hal pengawasan penyimpanan bahan kimia yang dilakukan oleh Ruihai.
"Personel yang terlibat juga secara ilegal telah mengeluarkan izin pabean kliring kepada perusahaan sehingga memungkinkan perusahaan itu melaksanakan kegiatan bisnisnya," bunyi pernyataan itu.
"Pihak pelabuhan Tianjin juga bertanggung jawab atas kejadian itu karena gagal mengawasi potensi risiko keamanan dan bisnis ilegal yang dijalankan oleh Ruihai," pernyataan tersebut menambahkan.
Dua ledakan dahsyat mengguncang pelabuhan Tianjin. Ledakan tersebut berasal dari gudang yang menyimpan sejumlah bahan kimia beracun, termasuk 700 ton natrium sianida. Selain menewaskan 139 orang, sejumlah orang lainnya juga hilang termasuk anggota pemadam kebakaran dalam ledakan tersebut. (Sindo/infoduniamiliter)
Link: http://bit.ly/1PWsqUf
Post Comment
Tidak ada komentar: