Polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah masa di jantung kota Beirut hari Sabtu (22/8) ketika demonstrasi yang dipicu oleh krisis sampah di Lebanon berubah menjadi kemarahan pada elit politik di negara itu.
Ribuan orang berkumpul di dekat gedung-gedung pemerintah selama demonstrasi petang hari yang diselenggarakan oleh kampanye akar rumput You Reek.
Demonstrasi itu diselenggarakan sebagai tanggapan atas kegagalan pemerintah mengatasi pembuangan sampah di negara itu. Tapi bagi banyak warga demonstrasi itu menjadi kesempatan untuk menyampaikan ketidakpuasan yang lebih luas terhadap pemerintah, termasuk dengan meneriakkan “revolusi, revolusi” di tengah kerumunan masa.
Ketika malam menjelang di kota itu, demonstrasi yang awalnya damai dan bersemangat berubah menjadi perkelahian dan kekerasan.
Yara Safadi usia 22 tahun memutuskan ikut dalam demonstrasi tersebut karena mereka membicarakan mengenai hak-hak sosial mengenai standar hidup minimum.
Safadi mengatakan mereka tidak mempunyai hak-hak itu tapi justru sampah memenuhi jalan-jalan, pemadaman listrik, situasinya sangat kacau, dan mereka tidak bisa terus hidup seperti itu.
Safadi yang bekerja dalam bidang produksi film mengatakan ia di terkena tembakan gas air mata dan meriam air. Banyak yang mengalami hal serupa seperti Safadi. (Voa/infoduniamiliter)
Link: http://bit.ly/1I65ziH
Post Comment
Tidak ada komentar: