AL KUWAIT - Pemerintah Iran meminta Sekjen PBB, Ban Ki-moon bertindak untuk menghentikan agresi militer Arab Saudi dan koalisi Teluk di Yaman yang sudah berlangsung seminggu.
Permintaan Iran itu disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir Abdollahian, dalam konferensi internasional di Kuwait.
”Jalan militer di Yaman akan gagal. Dialog nasional tanpa campur tangan eksternal adalah satu-satunya solusi politik,” kata Abdollahian seperti dikutip kantor berita IRNA, Rabu (1/4/2015).
Abdollahian dan Ban Ki-moon telah berbicara di sela-sela konferensi di Kuwait yang bertujuan untuk mengatasi krisis Suriah. (Baca juga: Agresi Hari Ketujuh, Jet Tempur Saudi Bombardir Pabrik di Yaman)
Arab Saudi dalam seminggu ini telah meluncurkan serangan udara dengan target para milisi oposisi Houthi yang menduduki Ibu Kota Sanaa dan Kota Aden di Yaman. Akibat serbuan milisi Houthi itu, Presiden Yaman, Abed Rabbo Mansour Hadi terpaksa melarikan diri dari negaranya untuk mencari perlindungan kepada para pemimpin Teluk.
Saudi telah menuding Iran memberikan dukungan militer kepada milisi Houthi. Namun, tuduhan itu dibantah keras Iran.
Iran menegaskan intervensi militer Arab Saudi di Yaman merupakan kesalahan strategis. ”Kita tidak bisa membiarkan pihak-pihak mengipasi perang yang berkobar, dan keamanan di wilayah itu akan terancam dengan serangan lebih lanjut,” imbuh Abdollahian saat menjelaskan krisis Yaman kepada Ban Ki-moon. (Sindo/infoduniamiliter.com)
Post Comment
Tidak ada komentar: