ALABAMA - Amerika Serikat (AS), dilaporkan memiliki rencana lain di balik keterlibatan mereka dalam memberikan bantuan terhadap Ukraina. Diam-diam AS ternyata sedang berusaha menggunakan konflik yang terjadi Ukraina timur untuk mengintip kekuatan militer yang dimiliki oleh Rusia.
"Tentu saja, kami mencoba untuk mengambil keuntungan untuk mempelajari apa yang sedang (Rusia) lakukan di Crimea dan juga Ukraina timur," ucap komandan Angkatan Darat AS di Eropa, Letnan Jenderal Ben Hodges di sebuah konferensi Angkatan Darat di Huntsville, Alabama.
Menurut Hodges, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (2/4/2015), banyak hal yang bisa diamati dari konflik yang terjadi di Ukraina, khususnya mengenai senjata-senjata yang dipakai oleh separatis pro-Rusia. Sebab, sangat sullit bagi sebuah negara, terutama AS untuk bisa langsung melihat kekuatan sejati militer Rusia, selain di Ukraina.
Selain itu, AS, lanjut Hodges, juga dapat belajar langsung dari warga Ukraina untuk bisa menghadapi senjata-senjata milik Rusia.
"Hampir tidak ada diantara kita yang pernah ada dalam situasi yang dirasakan oleh warga Ukraina saat ini, dimana mereka berada di bawah ancaman artileri Rusia. Oleh karena itu, kita bisa belajar banyak dari cara warga Ukraina untuk menghidari atau melawan senjata-senjata itu," tambahnya.
Di kesempatan yang sama, dirinya juga mengatakan, AS telah mengirimkan 20 sistem pertahanan anti-rudal kepada pemerintah Ukraina. Pengiriman sistem pertahanan ini adalah bagian dari paket bantuan militer sebesar USD 118 juga, yang diberikan AS pada Ukraina. (Sindo/infoduniamiliter.com)
Post Comment
Tidak ada komentar: