Jum’at pagi (28 Jumadal Akhiroh), pertempuran sengit kembali pecah di Ramadi, Iraq seiring dengan masuknya Mujahidin Khilafah (Islamic State) ke dalam pusat kota. Sejumlah pos kepolisian rezim Shofawi menjadi target serangan, salah satunya di jalan 100 yang habis terbakar. Reporter Azzam Media melaporkan.
Masuknya Pasukan Khilafah ke dalam pusat kota menyusul jatuhnya satu per satu distrik di seluruh penjuru Ramadi, dan terputusnya satu-satunya jalur suplai logistik. Posisi rezim Shofawi di Ramadi sudah dalam posisi terkepung total.
Sementara itu, Markas Besar Komando Operasi Militer al Anbar kehilangan kontrol atas bala tentaranya, tak mampu mencegah kedatangan Mujahidin. Sejumlah tembakan mortir Mujahidin kaliber 120 mm berjatuhan menghantam markas yang berlokasi di pusat kota tersebut.
Ramadi juga menyaksikan terulang kembalinya fenomena jatuhnya kota Mosul pada 2014 lalu, bagaimana kepengecutan Tentara Syiah Shofawi dalam menghadapi Daulah Islamiyyah.
“Baju-baju dinas kemiliteran dan kepolisian bergeletakan di jalan-jalan pusat Ramadi. Musuh menanggalkan baju mereka, dan berganti dengan pakaian penduduk sipil untuk kemudian menyelusup kabur dari front pertempuran,” demikian Reporter Azzam Media menuturkan.
“Upaya mereka menemui banyak kegagalan. Mujahidin menangkap banyak anasir-anasir thoghut Shofawi yang memakai baju sipil,” imbuhnya.
Sisa-sisa tentara Shofawi yang masih bertahan, masih melakukan perlawanan untuk memecahkan blokade guna membuka jalur keluar dari wilayah yang telah terkepung Mujahidin.
Sementara itu, di pinggiran Timur Ramadi, Pasukan Khilafah melancarkan serangan pengepungan terhadap sisa-sisa tentara rezim Shofawi dengan memotong jalur suplai logistik mereka di areal perkebunan. Di waktu yang sama, aksi bom martir menghantam gerombolan Shofawiyyin yang tengah berkumpul di Blok 17.
[battar/kholid/azzammedia/infoduniamiliter.Com)
Post Comment
Tidak ada komentar: