WASHINGTON - Pemerintah Arab Saudi mengklaim tidak berambisi jadi penguasa di kawasan regional Timur Tengah. Saudi juga menegaskan tidak akan memusuhi Iran.
Hal itu disampaikan Duta Besar Saudi untuk Amerika Serikat (AS), Adel al-Jubeir, dalam konferensi pers di Washington. Menurutnya, agresi militer Koalisi Teluk yang dipimpin Saudi di Yaman untuk memerangi pemberontak Houthi telah mulai membuahkan hasil.
Tak hanya memerangi Houthi dan memulihkan kekuasaan pemerintah sah Yaman di bawah kepemimpinan Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi, agresi Saudi di Yaman juga untuk mengusir al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) di Yaman.
”Kampanye serangan udara melawan Houthi telah memenuhi banyak tujuan," kata Jubeir. Menurutnya, milisi Houthi dan pasukan loyalis mantan Presiden Ali Abdullah Saleh telah berada di situasi yang rentan.
Jubeir mengatakan, bahwa Saudi tidak terlibat perang proxy dengan Iran yang mereka tuduh mempersenjatai Houthi.”Kerajaan (Arab Saudi) selalu berusaha untuk menjalin hubungan yang lebih baik dengan Iran, tetapi mereka tidak pernah membalas,” ujar Al-Jubeir, seperti dilansir Arab News, Kamis (16/4/2015).
”Kami tidak akan pernah memusuhi Iran,” katanya lagi. Kendati demikian, Jubeir menegaskan, bahwa Iran tidak memiliki andil dalam dialog politik di Yaman. Sebab, proses politik untuk memperbaiki situasi di Yaman sudah berjalan.
Jubeir juga menyambut resolusi Dewan Keamanan PBB yang menjatuhkan embargo senjata pada Houthi. Resolusi itu dia anggap akan membawa stabilitas di Yaman.
(mas/sindo/infoduniamiliter.com)
Post Comment
Tidak ada komentar: