Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Ban Ki-moon, menyerukan penghentian perang di Yaman segera. Seruan Ban Ki-moon untuk pertama kalinya itu muncul setelah kondisi Yaman semakin kacau, maksudnya mengacaukan kepentingan barat.
Menurut Ban Ki-moon, perang di Yaman hanya memperburuk masalah. Seruan Sekjen PBB itu berlaku untuk semua pihak, baik milisi Houthi, pasukan loyalis Presiden Yaman; Abed Rabbo Manosur Hadi, pasukan loyalis mantan Presiden Abdullah Saleh serta Koalisi Teluk yang dipimpin Arab Saudi.
”Itulah sebabnya saya menyerukan gencatan senjata segera di Yaman oleh semua pihak,” kata Ban Ki-moon, dalam pidatonya di National Press Club di Washington.
”Saudi telah meyakinkan saya, bahwa mereka memahami perlunya proses politik. Saya mendesak semua pihak di Yaman untuk berpartisipasi dengan itikad baik,” lanjut Ban Ki-moon, seperti dilansirReuters, Jumat (17/4/2015).
Kekacauan di Yaman semakin mengkhawatirkan barat setelah al-Qaeda di Semenjung Arab (AQAP) merebut bandara, pelabuhan dan terminal minyak di Yaman.
”Proses diplomatik PBB yang didukung tetap jadi cara terbaik dari perang yang berlarut-larut dengan implikasi menakutkan bagi stabilitas regional,” lanjut Ban Ki-moon, yang pidatonya disiarkan langsung radio C-SPAN.
Dalam seruannya itu, Ban Ki-moon tidak menyinggung keputusan Duta Khusus PBB untuk Yaman, Jamal Benomar, yang mengundurkan diri karena frustasi atas gagalnya perundingan damai untuk Yaman yang difasilitasi PBB. (Sindi/infoduniamiliter.Com)
Post Comment
Tidak ada komentar: