Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Like Us

Sejarah


Kapal yang membawa sekitar 500 orang Muslim Rohingya mendarat di Indonesia bagian barat, Ahad (10/5). Beberapa orang di antaranya membutuhkan penanganan medis. Wakil Kepala misi di Organisasi Internasional untuk Migrasi di Jakarta, Steve Hamilton mengatakan, terdapat dua kapal yang mengangkut ratusan Muslim Rohingya tersebut. Satu kapal membawa sekitar 430 dan kapal lainnya membawa 70 orang. Mereka merupakan pria, wanita dan juga anak-anak.


Kedua kapal tersebut berpacu menuju Mantang Puntong di Provinsi Aceh. Di tempat tersebut mereka mendaratkan kapalnya.

Muslim Rohingya selama beberapa dekade menderita diskriminasi di negaranya sendiri, Myanmar. Serangan terhadap kaum minoritas tersebut kerap dilakukan oleh rezim Buddha dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

Bahkan menurut Direktur Proyek Arakan yang telah memantau pergerakan Rohingya selama lebih dari satu dekade, Chris Lewa, serangan tersebut memicu salah satu eksodus terbesar manusia perahu sejak Perang Vietnam yang membuat 100 ribu orang melarikan diri.

Ia mengatakan, di masa lalu Rohingya menunggu di kamp-kamp hutan di Thailand sementara broker meminta uang tebusan dari anggota keluarganya. Setelah mendapat uang tebusan, mereka baru diizinkan untuk melanjutkan perjalanan. Namun taktik itu berubah beberapa bulan terakhir.

Kini, para pengungsi Rohingya ditahan di kapal laut. Lewa mengatakan, sekitar tujuh hingga delapan ribu Rohingya dan migran Bangladesh diparkir di Selat Malaka. Mereka tidak dapat turun karena penumpasan jaringan perdagangan di Thailand dan Malaysia yang merupakan tujuan mereka.

Tempat yang sempit, makanan dan air bersih yang terbatas membuat Lewa khawatir akan kesehatan para migran yang terus memburuk. Dilaporkan, puluhan kematian migran terjadi dalam beberapa bulan terakhir. (rz/voa/infoduniamiliter )

Sebarkan Bung!

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Post Comment

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top