Kelompok Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab atas jatuhnya helikopter militer Pakistan yang menewaskan enam orang termasuk istri Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Pakistan, Hery Listyawati Burhan Muhammad.
Dubes Burhan Muhammad sendiri dilaporkan selamat dalam tragedi itu, meski dia mengalami luka-luka. Selain istri Dubes Indonesia, korban tewas lainnya adalah dua pilot, Dubes Norwegia, Dubes Filipina dan istri Dubes Malaysia.
Taliban mengaku target mereka sebenarnya adalah helikopter yang ditumpangi Perdana Menteri (PM) Pakistan, Nawaz Sharif. (Baca juga: Helikopter Jatuh di Pakistan, Istri Dubes RI dan 5 Orang Tewas)
”Helikopter itu ditembak jatuh oleh rudal anti-pesawat, membunuh pilot dan banyak duta besar asing,” bunyi pernyataan Taliban yang disampaikan juru bicaranya, Muhammad Khorasani, semalam.
”Sebuah kelompok khusus Tehreek-e-Taliban Pakistan telah menyiapkan rencana khusus untuk menargetkan Nawaz Sharif dalam kunjungannya, namun ia selamat karena ia bepergian dengan helikopter lain,” lanjut Khorasani.
Namun, Pemerintah Pakistan membantah klaim itu. “Kejadian itu betul, ini bukan ditembak Taliban. Itu masih dalam investigasi,” kata atase militer Kedutaan Besar Pakistan di Jakarta, Kolonel Muhammad Said Sidik Jumat (8/5/2015).
“Daerah tempat jatuhnya aman, tidak ada Taliban. Inalilahi, istri dari Dubes indonesia untuk Pakistan meninggal,” lanjut dia. (Sindo/infoduniamiliter )
Post Comment
Tidak ada komentar: