Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Like Us

Sejarah

Seorang pejabat Pentagon menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) akan mengirim pesawat jet bomber B-1 dan pesawat pengintai ke Australia di tengah meningkatnya ketegangan dengan China terkait krisis Laut China Selatan.

Namun, Pentagon secara resmi meyakinkan Australia bahwa pejabat perwakilan mereka “salah ucap” terkait rencana pengiriman pesawat jet pembom B-1 itu.

Pejabat Pentagon yang salah ucap itu adalah Asisten Menteri Pertahanan AS untuk Urusan Keamanan Asia Pasifik, David Shear.”AS berencana untuk mengirim pesawat pembom B-1 dan pesawat pengintai ke Australia,” katanya.

Setelah penyataan itu muncul, Kementerian Pertahanan Australia bergegas membantahnya. Kementerian itu menyatakan, bahwa rekan-rekannya di Pentagon memastikan bahwa Shear "salah ucap”.

”Kami menyadari komentar yang dibuat oleh seorang pejabat AS dalam kesaksiannya di depan Kongres semalam. Pemerintah AS telah menghubungi kami untuk meyakinkan bahwa pejabat itu salah bicara,” bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Australia yang disampaikan seorang juru bicara, seperti dikutip Reuters, Jumat (15/5/2015).

Rencana AS mengirim pesawat jet pembom ke Australia bukan sekali ini saja muncul. Pada tahun 2013, rencana serupa pernah disampaikan komandan Angkatan Udara AS untuk wilayah Pasifik, Jenderal Herbert Carlisle. Namun, rencana itu tidak pernah terwujud.

Shear sebelumnya menyatakan bahwa apa yang dia sampaikan itu sebagai reaksi tegas AS terhadap sikap China di Laut China Selatan. Seperti diketahui, China telah membangun landasan pacu di pulau reklamasi di Laut China Selatan yang jadi sengketa. Tindakan China itu dikhawatirkan akan menghilangkan kebebasan navigasi di Laut China Selatan.

”Kami menuntut hak lintas damai di daerah tersebut, dan kami menggunakan hak itu secara teratur, baik di Laut China Selatan maupun global,” ujar Shear. (sindo/infoduniamiliter )

Sebarkan Bung!

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Post Comment

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top