Tajuk

Lokal

Islam

Barat

Timur

Like Us

Sejarah



Robert Chardon, walikota Venelles — kota kecil di tenggara Prancis — berkicau di Twitter; “Kita harus melarang agama Islam di Prancis.”
Kicauan anti-Muslim Chardon tidak hanya sekali, tapi beberapa kali dan dilakukan sejak Kamis (14/5).
“Kami membutuhkan Marshall Plan untuk mengirim Muslim ke negara-negara tempat agama itu dipraktekan,” demikian kicauan Chardon.
Venalles adalah kota dekat Aix-en-Provence, dengan populasi 8.000. Chardon adalah politisi Uni for Popular Movement, salah satu kelompok konservatif terbesar di Prancis yang pernah dipimpin Nicolas Sarkozy.
Menurut Chardon, Islam milik Maghribi, dan Prancis harus lebih banyak mendatangkan Kristen Oriental. Konstitusi sekuler Prancis tahun 1905, yang menjamin kebebasan beragama, harus dihapus. “Republik Prancis yang mempromosikan iman Kristen,” lanjutnya.
Chardon berkempanye anti-Muslims saat cuti sakit. Ia menjalani perawatan di rumah sakit karena kanker mulut, tapi jemarinya terus bekerja menuliskan kebencian terhadap Islam di Twitter.
Kepada Le Monde, Chardon mengatakan; “Gagasan anti-Muslim itu justru datang saat dia dirawat. Menurut saya, mengeluarkan Muslim dari Prancis adalah satu-satunya soluti bagi sebagian masalah besar negeri ini.”
Chardon mengirim Tweet ke Sarkozy, dan mengharap balasan.
Sesuai hukum Prancis, Chardon bisa diseret ke pengadilan dengan tuduhan menyebar kebencian.
Abdallah Zekri, presiden Observatorium Nasional Melawan Islamofobia, mengecam komentar Chardon dan menyebutnya sebagai pelanggaran sekularisme Prancis.
“Chardon tak tahu apa-apa soal agama,” ujar Zekri kepada Anadolu Agency. (rz/eramuslim /infoduniamiliter )

Sebarkan Bung!

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Post Comment

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top