Pentagon atau Departemen Pertananan Amerika Serikat (AS) menyiagakan tentara-tantara mereka di pangkalan militer AS. Hal itu menyusul ancaman yang diterbitkan Islamic State karena tak terima negaranya diacak-acak AS.
Tingkat kesiagaan Pentagon ini merupakan yang tertinggi sejak peringatan 10 tahun serangan 11 September (9/11) terhadap menara kembar WTC.
Perintah untuk meningkatkan tingkat keamanan di pangkalan militer AS dilaporkan sudah pada level “Bravo”. Ini merupakan level ketiga dari lima level peringatan. Perintah tentara AS untuk siaga di pangkalan militernya itu disampaikan Laksamana William Gortney, Kepala Komando Utara AS (Northcom).
Perintah siaga itu muncul hanya beberapa jam setelah Direktur FBI, James Comey, berbicara tentang meningkatnya ancaman serangan “jihad” yang dilakukan di tanah AS. Comey, pada Kamis lalu mengatakan, ratusan atau mungkin ribuan orang di AS yang terinspirasi IS melalui media sosial untuk melakukan kekerasan di AS.
”Ini seperti iblis duduk di bahu mereka, dan mengatakan; bunuh, bunuh, bunuh’,” kata Comey kepada wartawan. ”Kami memiliki keprihatinan umum dan jelas, bahwa IS berfokus pada militer dan aparat penegak hukum berseragam,” lanjut Comey.
Sementara itu, sebuah pernyataan yang dirilis oleh Pentagon, seperti dilansir Russia Today, Sabtu (9/5/2015), menyatakan bahwa mereka berbagi kekhawatiran yang sama, “tentang potensi ancaman yang ditimbulkan oleh ekstremis dalam negeri, seperti yang dibahas secara terbuka oleh Direktur (FBI) Comey dan yang lainnya.”
“Militer AS tidak terikat pada ancaman kredibel tertentu, meskipun peristiwa baru-baru ini telah mendorong kami untuk menyadari kebutuhan untuk mengambil langkah-langkah yang bijaksana,” bunyi pernyataan Pentagon.(sindo/infoduniamiliter )
Post Comment
Tidak ada komentar: