Tentara AS telah bergabung tentara Estonia dalam latihan perang NATO yang diberi nama “Tornado”. Dalam Latihan perang terbesar sepanjang sejarah Estonia ini, NATO akan menggunakan laser untuk simulasi perang yang sebenarnya.
”Pada hari Senin, hampir 2.000 tentara dari Brigade Infanteri I dari Angkatan Pertahanan Estonia, serta Divisi Pasukan Payung AS, akan mulai latihan Tornado lima hari, yang akan menunjukkan tingkat kesiapan mereka untuk latihan militer yang lebih besar,” kata Staf Umum Angkatan Pertahanan negara itu, dalam sebuah pernyataan.
Sistem MILES (Multiple Integrated Laser Engagement System) akan digunakan selama latihan Tornado untuk tujuan simulasi. Namun, sistem MILES dalam latihan NATO di Estonia ini berbeda dengan sistem MILES yang khusus digunakan AS dan militer internasional.
Menurut Russia Today, semalam (20/4/2015), sistem ini menggunakan laser dan kartrid kosong untuk mensimulasikan pertempuran yang sebenarnya. Tentara akan membawa laser kecil yang ditempatkan di atas pakaian mereka untuk mendeteksi tentara lain yang disorot oleh senjata laser api itu.
Sejak tegang dengan Rusia yang dipicu krisis Ukraina , NATO telah membangun kehadiran militernya di sepanjang perbatasan barat Rusia. Pihak Moskow telah berulang kali memperingatkan bahwa ekspansi militer NATO di dekat perbatasan Rusia hanya akan meningkatkan ketegangan dan menggoyahkan keamanan regional.
”Penyebaran kemampuan militer tambahan di sepanjang perbatasan itu hanyalah upaya untuk membantu militer melakukan tekanan terhadap Rusia,” Duta Tetap Rusia untuk NATO, Alexander Grushko, beberapa waktu sebelumnya.(sindo/infoduniamiliter.Com)
Post Comment
Tidak ada komentar: