Kepolisian Spanyol menahan seorang bocah laki-laki berusia 13 tahun yang membunuh seorang guru dengan menggunakan panah dan melukai empat orang lainnya di sebuah sekolah di kota Barcelona.
Kepada polisi, remaja itu mengaku menembakkan panah buatannya sendiri ke arah sang guru sebelum menembak seorang murid yang ternyata adalah putri dari guru tersebut.
Guru pengganti yang baru bekerja selama dua pekan itu terkena panah setelah dia mendengar anak-anak berteriak ketakutan dan datang untuk memeriksa keadaan.
Remaja tersangka pembunuhan itu memasuki Joan Fuster Institute mengenakan pakaian tempur. Selain membawa panah, dia juga dikabarkan membawa sebilah pisau besar semacam golok.
Meski saat ini diamankan pihak kepolisian, polisi mengatakan secara formal tak bisa menahan bocah itu karena masih berada di bawah umur. Sesuai undang-undang di Spanyol, seseorang baru bisa didakwa melakukan tindak kriminal jika minimal berusia 14 tahun.
Seorang sumber kepolisian mengatakan, remaja yang diyakini berencana akan membunuh semua guru di sekolah tersebut sebelum dia bunuh diri itu diduga kuat menderita gangguan kejiwaan.
Harian terkemuka Spanyol El Periodicomengabarkan, remaja yang hanya disebut dengan inisial MPC itu memiliki simbol Nazi di mejanya dan menuliskan daftar 25 nama guru dan murid yang menjadi targetnya.
Dia melakukan serangan setelah datang terlambat ke sekolah pada pukul 09.15 waktu setempat. Dia mengetuk pintu ruang kelas lalu menembakkan panahnya ke guru bahasa perempuan sebelum beralih mengincar putrinya.
Seorang juru bicara kepolisian setempat mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk menentukan apakah pelaku penyerangan ini meniru insiden serupa pada 20 April 1999 di Columbine, Colorado, AS, yang menewaskan 12 siswa dan seorang guru.
Untung saja anak itu bukan muslim, seandainya muslim mungkin akan dituduh dengan kasus terorisme. Begitulah munafiknya barat (Kompas/infoduniamiliter.Com)
Post Comment
Tidak ada komentar: