“Koalisi pimpinan Saudi menyatakan telah menghancurkan “80 persen” amunisi dan ancaman “rudal balistik” Syiah Houthi setelah Operasi Badai Penghancur meluncurkan lebih dari 106 serangan udara terhadap milisi Syiah Houthi dalam waktu 24 jam,” Kata juru bicara koalisi.
Juru bicara Koalisi Brig. Jenderal Ahmed Asiri mengatakan dalam sebuah briefing harian pada Minggu malam bahwa “[Houthi] milisi sedang mempersiapkan serangan di perbatasan Saudi, tapi mereka dapat dihentikan.”
Karena dampak serangan udara, Syiah Houthi tidak lagi memiliki perintah komunikasi pusat, membuat serangan mereka “terisolasi,” tambah Asiri.
“Tidak ada hubungan mereka antara provinsi, karena semua alat komunikasi hancur, sehingga operasi mereka terisolasi terutama di dekat perbatasan Saudi,” tambahnya.
“Perhatikan salah satu gua di Yaman utara Saada di. Itu kemarin ditargetkan, “katanya. Saada adalah wilayah kubu utara untuk milisi Syiah yang didukung Iran.
Asiri menambahkan bahwa “rincian koordinasi dan intelijen bekerja” dan bantuan dari mitra koalisi sebagai alasan untuk kemajuan dan kemenangan .
Sejauh ini, koalisi telah melakukan lebih dari 2.300 serangan udara sejak operasi terhadap Syiah Huthi sejak akhir bulan lalu.
Dalam 24 jam terakhir, serangan udara terfokus pada depot penyimpanan rudal balistik di kota Saada, menurut juru bicara itu. (Arby/Dz/eramuslim/infoduniamiliter.Com)
Post Comment
Tidak ada komentar: