Ukraina - Pada 6 April 2014, aktivis pro-Rusia menyerbu kantor pemerintah daerah Donetsk di timur Ukraina, yang menandai dimulainya pemberontakan terhadap pemerintahan Ukraina.
Milisi pro-Rusia menyatakan perang kepada pihak-pihak pro-barat yang melakukan kudeta terhadap Presiden Ukraina, Viktor Yanukovich, pada Februari, 2014.
Dalam setahun perang berkobar, 6.000 orang diperkirakan tewas.
Pemberontak pro-Rusia di timur Ukraina menganggap rezim pemerintahan yang sekarang fasis. Pasukan pemberontak kemudian mendeklarasikan berdirinya "Republik Donetsk dan Lugansk".
Pada pertengahan April, 2014, pemerintah Ukraina melancarkan serangan untuk merebut kembali Donetsk dan Lugansk. Pertempuran berdarah pertama terjadi bandara Donetsk, 26 Mei 2014.
Negara-negara barat khawatir akan upaya Rusia mencegah Kiev bergabung dengan Uni Eropa dan NATO. Mereka menuding Rusia memberikan bantuan militer kepada pemberontak. Rusia berulang kali membantah mereka terlibat dalam konflik antara pemerintah Ukraina dengan pemberontak.
Pada 17 Juli 2014, konflik ini menelan korban dari pihak luar. Sebuah pesawat Malaysia Airlines ditembak di atas timur Ukraina, menewaskan semua 298 penumpangnya. Pemberontak menuduh Ukraina menembak pesawat tersebut dan sebaliknya, Ukraina menuduh pemberontak menembak jatuh pesawat.
Pada bulan September, perjanjian gencatajn senjata disetujui namun tidak berlangsung lama. Pada bulan Februari, dengan mediasi Prancis dan Jerman, Rusia dan Ukraina akhirnya setuju melakukan gencatan senjata yang masih bertahan hingga hari ini. (Sindo/infoduniamiliter.Com)
Post Comment
Tidak ada komentar: