Presiden Amerika Serika (AS), Barack Obama, melakukan kunjungan ke Jamaika. Dalam lawatannya ke negeri legeda musik reggae Bob Marley itu, Obama menyampaikan pandangannya tentang ganja yang telah dilegalkan di Jamaika.
Di tengah kontroversi antara legalisasi dan anti-legalisasi ganja, Obama memilih jalan tengah, dengan harapan pendapatnya tentang ganja bisa diterima anak-anak muda Jamaika.
”Banyak orang berpikir Anda tahu apa, jika kita hanya melegalkan ganja, maka akan mengurangi uang yang mengalir ke perdagangan narkoba transnasional. Ada pendapatan lebih dan pekerjaan yang diciptakan. Saya harus memberitahu Anda, bahwa itu bukan ‘peluru perak’,” kata Obama mengibaratkan potensi dari legalisasi ganja.
Penggunaan ganja sebagai zat psikotropika telah dilegalkan di Jamaika awal tahun ini. Tanaman ganja telah tumbuh secara luas di seluruh pulau di Jamaika. Tumbuh suburnya ganja di Jamaika telah memainkan peran penting dalam gerakan Rastafarian yang dipopulerkan mendiang Bob Marley.
Obama sendiri merupakan penggemar Bob Marley sejak SMA. Pada Rabu malam lalu, Obama singgah di sebuah rumah di Kingston, di mana musisi berambut gimbal itu tinggal higga meninggal pada tahun 1981."Salah satu yang lebih menyenangkan adalah pertemuan yang sudah saya dambakan sejak saya menjadi presiden," ujar Obama, seperti dikutip Reuters, Jumat (10/4/2015).
”Saya sangat percaya bahwa jalan yang telah kita ambil di Amerika Serikat pada apa yang disebut perang melawan narkoba telah begitu berat dalam menekankan bahwa penahanan telah kontraproduktif,” ujar Obama di hadapa rakyat Jamaika, mengacu pada penahanan bagi pengguna ganja.
Di AS sendiri, dua negara bagiannya yakni, Colorado dan Washington telah melegalkan ganja. Menurut Obama mengatakan seluruh negara sedang menonton untuk melihat bagaimana yang "percobaan" (legalisasi ganja) sedang bekerja. (Sindo/infoduniamiliter.Com)
Post Comment
Tidak ada komentar: