TEHERAN - Banyak pihak yang berpendapat perang di Yaman harus segera dihentikan. Hal itu pula yang diyakini Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Iran Hassan Rouhani. Saat bertemu di Teheran, keduanya mengeluarkan pernyataan bersama yang menegaskan perang di Yaman harus segera diakhiri.
Namun, Erdogan tidak menyebutkan langkah-langkah apa saja yang akan diambil kedua negara untuk menghentikan pertumpahan darah di Yaman. "Kita harus secepatnya mengakhiri pertumparan darah ini, kematian ini," ucap Erdogan dalam pernyataannya.
Melansir Reuters pada Selasa (7/4/2015), dirinya juga menyebut, sudah waktunya bagi umat "Muslim" untuk bersatu, dan melepaskan semua perbedaan pendapat yang ada. Hal yang sangat tidak mungkin sebab syiah memiliki doktrin yang menghina para sahabat nabi.
"Saya tidak akan melihat sekte mana, tidak penting bagi saya apakah itu Suni atau Syiah. Yang terpenting bagi saya adalah, kita semua adalah Muslim. Jadi, petumpahan darah ini harus segera dihentikan," imbuhnya.
Hal senada juga diutarakan oleh Rouhani, yang menyatakan sudah cukup bagi dunia untuk melihat pertumpahan darah di Yaman. "Kami berdua percaya, penting bagi kita untuk sesegera mungkin melihat berakhirnya pertumpahan darah di Yaman," ucapnya.
Kunjungan Erdogan ke Iran sendiri sejatinya terjadi di tengah situasi yang sedikit kurang kondusif diantara kedua negara. Perbedaan pendapat mengenai apa yang dilakukan koalisi Teluk di Yaman menjadi penyebab sedikit panasnya hubungan kedua negara.
Sebenarnya konflik yaman bukan perang sunni syiah, melainkan perang perebutan kekuasaan antara pro AS dan pro Iran. Sementara dilain pihak, Islamic State juga mengambil bagian agar Yaman tidak jatuh dalam kedua pihak tersebut dan hendak menggabungkan Yaman dalam wilayahnya.
(Sindo/infoduniamiliter.Com)
Post Comment
Tidak ada komentar: